Restrukturisasi Jiwasraya Jadi Solusi Paling Realistis

Garagahugo
2 min readDec 31, 2020

--

Jakarta, Likuidasi pernah menjadi salah satu opsi dalam menyelesaikan kasus yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Pengamat Asuransi Toto Pranoto menilai proses likuidasi justru akan memakan waktu yang panjang. Sehingga pilihanrestrukturisasi yang direncanakan saat ini dinilai menjadi langkah yang tepat.

Baca juga : Nasabah Antusias Ikuti Program Restrukturisasi Polis

“Karena sumber pengembalian investasi mereka hanya berdasar pada aset Jiwasraya yang tersisa dan jumlahnya relatif tidak besar, dan proses likuidasi ini juga bisa memakan waktu cukup panjang,” katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (28/12/2020).

“Saya kira opsi restrukturisasi yang ditawarkan pemerintah dalam konteks penyelesaian Jiwasraya menjadi pilihan terbaik dibanding opsi lainnya,” imbuhnya.

Senada dengan Toto, Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal Halim juga menilai restrukturisasi menjadi langkah tepat dibanding pilihan likuidasi. Setidaknya dua hal yang menjadi alasannya.

“Pertama, jaminan pemerintah ada. Kedua, kalau pemilik modal Kementerian BUMN, ngga akan ke mana-mana,” katanya.

Restrukturisasi juga bisa mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat, meski dinilai berat dan butuh waktu. Namun, saat Menteri BUMN, Erick Thohir berbicara mengenai rencana apa yang akan dilakukan terhadap Jiwasraya, hal itu menjadi garansi bagi publik.

“Negara menjamin, dana nasabah yang terjamin. Pernyataan kuat untuk menanamkan kepercayaan ke publik. Dibanding perusahaan yang ngga tahu ke mana pemiliknya,” katanya.

Ombudsman juga memberikan pernyataan terkait kasus Jiwasraya ini. Anggota Ombudsman Alamsyah Saragih mengatakan, jangan hanya terpaku pada kebangkitan Jiwasraya.

Baca juga : Jiwasrya Percepat Restrukturisasi Polis Tahap II

“Nah ini menurut saya adalah juga yang harus dipikirkan kemudian bagaimana mengatasi mereka sesuai kondisi. Ini pasti panjang, yang penting orang ada kepastian. Itu yang harus dikeluarkan roadmap,” katanya.

“Membuat orang percaya, tenang dan kepercayaan pulih. Kepercayaan penting, karena ujungnya ada upaya menarik dana lagi. Salah satunya misal corporate obligation, atau menerbitkan surat berharga menambah dana bagi Jiwasraya yang direstrukturisasi,” ujarnya menambahkan.

--

--

Garagahugo
Garagahugo

Written by Garagahugo

0 Followers

Be Positive

No responses yet